BreakingNews
16 Jun 2025, Sen

Presiden Prabowo: Danantara, Pilar Ekonomi Masa Depan Indonesia

DINAR EKSPOSE,NASIONAL– Presiden Prabowo Subianto optimistis bahwa Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan menjadi kekuatan utama dalam menopang perekonomian Indonesia di masa depan. Dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, Presiden Prabowo memastikan bahwa BPI Danantara akan diluncurkan sesuai jadwal pada 24 Februari 2025.

“Danantara adalah konsolidasi seluruh kekuatan ekonomi kita. Aset yang berada di bawah pengelolaan BUMN nantinya akan dikelola dalam satu badan yang kita beri nama Danantara, Daya Anagata Nusantara,” ujar Presiden.

Lebih lanjut, Presiden menjelaskan bahwa “Daya” berarti energi atau kekuatan, sementara “Anagata” berarti masa depan. Dengan demikian, Danantara mencerminkan energi atau kekuatan bagi tanah air, Nusantara.

“Danantara adalah kekuatan ekonomi dan dana investasi yang berperan sebagai energi untuk masa depan Indonesia. Kekayaan negara akan dikelola dan disimpan dengan bijak demi generasi mendatang,” tambahnya.

Presiden pertama kali mengumumkan rencana peluncuran Danantara dalam World Governments Summit pada 14 Februari 2025 dan menegaskan bahwa peresmian tetap dijadwalkan pada 24 Februari 2025.

Sebagai sovereign wealth fund Indonesia, Danantara diperkirakan akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar dolar AS.

Menurut Presiden, dana yang dikelola oleh Danantara akan digunakan untuk mendukung berbagai proyek berkelanjutan dan berdampak tinggi, mencakup sektor energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, serta produksi pangan.

Dalam kesempatan lain, saat menghadiri acara partai pada 15 Februari 2025, Presiden Prabowo juga mengajak mantan presiden serta pimpinan organisasi keagamaan untuk turut mengawasi pengelolaan Danantara.

“Danantara adalah kekuatan energi masa depan yang harus kita jaga bersama. Oleh karena itu, saya mengundang para mantan presiden untuk berkenan menjadi pengawas dana ini. Saya juga mempertimbangkan agar pimpinan NU, Muhammadiyah, KWI, serta organisasi lainnya turut berperan dalam pengawasan,” ujar Prabowo. (*)

 

Tinggalkan Balasan